saat cerita sudah harus diakhiri
saat lengan ini sudah tak kuat lagi untuk menari
diatas lipatan kertas ataupun barisan tombol berjajar
sudah saja kau hari ini
tak usah kau pilu lagi meninggalkannya dalam ubunubunmu
tak usah lagi kau gunakan mulutmu tuk hanya sekedar kata
tak usah kau tanam benihnya sehingga tumbuh merata
jangan....
biarlah semuanya itu menjadi cerita tanpa kata
tak perlu hiasi dengan keindahan sang dusta
hanya sekaranglah saatnya
kau menjadikan dirimu sebuah realita yang bermakna
Wednesday, December 31, 2003
jejak
sebuah pengakuan telah menjadi ukuran penyesalan
akan satu sisi jiwa yang entah bertuan
diantara kerumun kehidupan dalam satu peradaban
tertinggal sebuah jejak tanpa tujuan ...
tebal ...
dan mencetak tanah dalamdalam ...
akan satu sisi jiwa yang entah bertuan
diantara kerumun kehidupan dalam satu peradaban
tertinggal sebuah jejak tanpa tujuan ...
tebal ...
dan mencetak tanah dalamdalam ...
sebuah jalan
seperti diungkapkan oleh sejarah yang telah lama dibisukan.
dan mulai berkata keseluruh cakrawala dunia.
dan semua makhlukpun tahu.
hanya tinggal bagaimana kita sekarang ...
apakah akan dibutakan ???
dan mulai berkata keseluruh cakrawala dunia.
dan semua makhlukpun tahu.
hanya tinggal bagaimana kita sekarang ...
apakah akan dibutakan ???
bermain dengannya
terakhir kali aku tertawa dalam kebisuan jiwa
menghembuskan nafas keharuan tanpa keharmonisan nuansa
bagai sebuah hening kerinduan dipuncak mercusuar tanpa cahaya
berkaca pada cermin buram membuyar semua asa
bermain dengan besaran massa dan masa yang kian memberatkan jiwa serta raga
dan kini akupun sedang merajut sebuah kain lusuh yang telah lama basah tersungkur diatas genangan air masa.
dan aku berharap tidak akan lupa mengeringkannya dengan cahaya mulia sebelum aku melanjutkan merajutnya kembali.
menghembuskan nafas keharuan tanpa keharmonisan nuansa
bagai sebuah hening kerinduan dipuncak mercusuar tanpa cahaya
berkaca pada cermin buram membuyar semua asa
bermain dengan besaran massa dan masa yang kian memberatkan jiwa serta raga
dan kini akupun sedang merajut sebuah kain lusuh yang telah lama basah tersungkur diatas genangan air masa.
dan aku berharap tidak akan lupa mengeringkannya dengan cahaya mulia sebelum aku melanjutkan merajutnya kembali.
Friday, December 05, 2003
semoga yang terbaik
dalam diri membayangkan suatu keindahan
dalam sendiri membayangkan suatu kepuasan
dalam harga diri dan suatu pencapaian
dalam suatu keinginan
dalam diri membandingkan
dalam diri ada penghargaan
dalam diri selalu membisikan
dalam diri ada suatu pemberontakan
akan suatu yang telah diberikan
akan suatu yang telah didapatkan
akan suatu yang telah ditetapkan
akan suatu cerita masa depan
keinginan ...
dan kenyataan di hari ini
membandingkan ...
dalam judul doa kusimpan
dalam sendiri membayangkan suatu kepuasan
dalam harga diri dan suatu pencapaian
dalam suatu keinginan
dalam diri membandingkan
dalam diri ada penghargaan
dalam diri selalu membisikan
dalam diri ada suatu pemberontakan
akan suatu yang telah diberikan
akan suatu yang telah didapatkan
akan suatu yang telah ditetapkan
akan suatu cerita masa depan
keinginan ...
dan kenyataan di hari ini
membandingkan ...
dalam judul doa kusimpan
terharu
membaca
cerita tentang seorang harta
tentang sebuah irama
keindahan senja
diantara berjuta dentingan suara
dalam berjuta senyapnya raga
tumbuh diantara duri berkarat
bening, mengkilap
sungguh anugerah yang kuasa
munculnya benih pusaka
generasi pembawa citacita
akan agama dan bangsa
peliharalah wahai bunda
dorong dengan ibda binafsika
teladan dari kakanda
dan juga doa
bimbinglah hamba ya Rabb
demi perjuangan mereka
dan juga kita
semua ...
hamba terharu biru ...
(puisi ini setelah membaca artikel dan juga puisi tentang Abdurrahman Faiz..(putra dari Helvy Tiana Rosa dan Tomi Satryatomo, semoga mereka berdua tetap dalam bimbingan Alloh untuk membimbing generasi aset bangsa yang sangat berharga.Amin)
cerita tentang seorang harta
tentang sebuah irama
keindahan senja
diantara berjuta dentingan suara
dalam berjuta senyapnya raga
tumbuh diantara duri berkarat
bening, mengkilap
sungguh anugerah yang kuasa
munculnya benih pusaka
generasi pembawa citacita
akan agama dan bangsa
peliharalah wahai bunda
dorong dengan ibda binafsika
teladan dari kakanda
dan juga doa
bimbinglah hamba ya Rabb
demi perjuangan mereka
dan juga kita
semua ...
hamba terharu biru ...
(puisi ini setelah membaca artikel dan juga puisi tentang Abdurrahman Faiz..(putra dari Helvy Tiana Rosa dan Tomi Satryatomo, semoga mereka berdua tetap dalam bimbingan Alloh untuk membimbing generasi aset bangsa yang sangat berharga.Amin)
Tuesday, November 25, 2003
Satu Pagi di Hari Raya
Satu pagi di hari raya
Aku sujud memuji Mu
Satu pagi di hari raya
Aku sujud membesarkan Mu
Ku melafazkan takbir
Penuh rasa kehambaan
Ku melafazkan tahmid
Penuh rasa kesyukuran
( korus )
Gema takbir di pagi raya
Ku teringat kampung halaman
Aku di perantauan
Tak berdaya menahan sebak
Gema takbir di pagi raya
Ku rindukan ibu di sana
Keluarga sanak saudara
Hanya doa kukirim
Marilah di hari raya
Kita semua bermaafan
Lupakan persengketaan
Eratkan persaudaraan
Harmoni di hari raya
(raihan)
(...jadi sedih kalo dengerin lagu ini.....:))...
tapi jadi semangat juga sihh...Allohu Akbar..!!!!
Aku sujud memuji Mu
Satu pagi di hari raya
Aku sujud membesarkan Mu
Ku melafazkan takbir
Penuh rasa kehambaan
Ku melafazkan tahmid
Penuh rasa kesyukuran
( korus )
Gema takbir di pagi raya
Ku teringat kampung halaman
Aku di perantauan
Tak berdaya menahan sebak
Gema takbir di pagi raya
Ku rindukan ibu di sana
Keluarga sanak saudara
Hanya doa kukirim
Marilah di hari raya
Kita semua bermaafan
Lupakan persengketaan
Eratkan persaudaraan
Harmoni di hari raya
(raihan)
(...jadi sedih kalo dengerin lagu ini.....:))...
tapi jadi semangat juga sihh...Allohu Akbar..!!!!
Monday, November 24, 2003
hikmah lebaran (di jakarta)
Hari ini tanggal 25 aku masih dijakarta, baru kali ini aku lebaran jauh dari keluarga...meskipun begini tapi ada pengalaman-pengalaman dan juga pelajaran yag belum pernah kudapat selama aku lebaran bersama keluarga.
Ya Alloh semoga Ramadhanku tahun ini mendapat nilai dariMu, walaupun...
aku menyadari bahwa amalanku tidak seberapa dan masih banyak terdapat kekurangan,
aku sadar bahwa amalanamalan sebesar apapun yang kulakukan itu tak akan sebanding dengan nikmat yang telah Engkau anugerahkan kepada hambaMu ini,
aku tahu bahwa hambaMu yang hina ini tidak pantas untuk masuk ke dalam surgaMu yang penuh dengan kemuliaan,
tapi aku juga tak sanggup untuk kau masukan kedalam golongan orangorang yang tidak bersyukur di nerakaMu yang penuh dengan penderitaan.
Ya Alloh bimbinglah hambaMu ini mengharungi bulan bulan penuh tantangan selanjutnya Ya Alloh...
karena hamba tahu bahwa dihadapan hamba telah menunggu ranjau dunia yang penuh dengan tipu muslihat dan fatamorgana..
Ya Alloh tuntunlah hambaMu ke jalan yang benar...
Berikanlah Keistiqomahan dalam diri hambaMu ini Ya Alloh..
Hamba tidak mau setelah mata hamba lelah bercucuran airmata di malam ramadhan mulia itu..
ternyata itu hanyalah airmata dusta..Nauzdubillah ..Ya Alloh...
Jadikanlah airmata hambaMu itu pengubah diri hamba yang hina ini ke jalah hidayahMu..Ya Alloh
Jadikanlah airmata hambaMu itu pengubah segala keburukan yang lama menempel dalam dada hamba.. Ya Alloh
Jadikanlah airmata hambaMu itu pengubah dunia..ya Alloh..
Allohumma Ihdina Shiratal Mustaqiem...
Amin Ya Alloh ..Ya Rabbal Alamin..
Ya Alloh semoga Ramadhanku tahun ini mendapat nilai dariMu, walaupun...
aku menyadari bahwa amalanku tidak seberapa dan masih banyak terdapat kekurangan,
aku sadar bahwa amalanamalan sebesar apapun yang kulakukan itu tak akan sebanding dengan nikmat yang telah Engkau anugerahkan kepada hambaMu ini,
aku tahu bahwa hambaMu yang hina ini tidak pantas untuk masuk ke dalam surgaMu yang penuh dengan kemuliaan,
tapi aku juga tak sanggup untuk kau masukan kedalam golongan orangorang yang tidak bersyukur di nerakaMu yang penuh dengan penderitaan.
Ya Alloh bimbinglah hambaMu ini mengharungi bulan bulan penuh tantangan selanjutnya Ya Alloh...
karena hamba tahu bahwa dihadapan hamba telah menunggu ranjau dunia yang penuh dengan tipu muslihat dan fatamorgana..
Ya Alloh tuntunlah hambaMu ke jalan yang benar...
Berikanlah Keistiqomahan dalam diri hambaMu ini Ya Alloh..
Hamba tidak mau setelah mata hamba lelah bercucuran airmata di malam ramadhan mulia itu..
ternyata itu hanyalah airmata dusta..Nauzdubillah ..Ya Alloh...
Jadikanlah airmata hambaMu itu pengubah diri hamba yang hina ini ke jalah hidayahMu..Ya Alloh
Jadikanlah airmata hambaMu itu pengubah segala keburukan yang lama menempel dalam dada hamba.. Ya Alloh
Jadikanlah airmata hambaMu itu pengubah dunia..ya Alloh..
Allohumma Ihdina Shiratal Mustaqiem...
Amin Ya Alloh ..Ya Rabbal Alamin..
Tuesday, November 18, 2003
keterpurukan nyata
Sebuah masa telah menyaksikannya dengan mata terbuka
Seluruh jagad seakan tak mampu menahan cerca
Seakan cacian menjadikan padanya sebuah kewajiban dan tugas mulia
Dalam heningnya malam kau tak mampu temukan angin berbisik
Dalam dinginnya hujan tak kau temukan butir air berirama
Segala hal kau hanya ungkapkan dengan sebuah khayal
Dan itu yang membuatmu merasa memiliki segala
Kepalamu sepertinya sudah terkena kepalan maya
Menghancurkan urat saraf pikiran nyata
Meninggalkan bekas bagaikan seutas tali yang putus
Dengan ujung yang tak mengharapkan untuk disampaikan pada ujung lainnya
Melayang hampa ...
putus terurai tak teruntai ...
Seluruh jagad seakan tak mampu menahan cerca
Seakan cacian menjadikan padanya sebuah kewajiban dan tugas mulia
Dalam heningnya malam kau tak mampu temukan angin berbisik
Dalam dinginnya hujan tak kau temukan butir air berirama
Segala hal kau hanya ungkapkan dengan sebuah khayal
Dan itu yang membuatmu merasa memiliki segala
Kepalamu sepertinya sudah terkena kepalan maya
Menghancurkan urat saraf pikiran nyata
Meninggalkan bekas bagaikan seutas tali yang putus
Dengan ujung yang tak mengharapkan untuk disampaikan pada ujung lainnya
Melayang hampa ...
putus terurai tak teruntai ...
Dada dunia
Diri yang semakin tak mampu peka akan realita
kejujuran yang selalu di terbangkan bersama terpaan angin menyapa,
seakan hanya sekedar hembusan tak bermakna
darinya tak bisa menutupi kebocoran jiwa yang selalu terpaku dalam dada
semakin besar lobangnya sehingga semua atribut keduniaan mampu menjejal kedalamnya
tak bisa, katup ini hanya seukuran lobang kecil yang hanya berisikan khayalan hampa
tak sebanding jika kau jajarkan dengan lobang yang kian mengisi dadamu
tak kau sisakan hanya untuk sekedar setetes air yang akan mengisi hidup nanti
tak kau biarkan bahkan kau malah semakin memaksakan betapa nistanya itu semua
senista dirimu bahkan jauh kau melebihinya ...
kejujuran yang selalu di terbangkan bersama terpaan angin menyapa,
seakan hanya sekedar hembusan tak bermakna
darinya tak bisa menutupi kebocoran jiwa yang selalu terpaku dalam dada
semakin besar lobangnya sehingga semua atribut keduniaan mampu menjejal kedalamnya
tak bisa, katup ini hanya seukuran lobang kecil yang hanya berisikan khayalan hampa
tak sebanding jika kau jajarkan dengan lobang yang kian mengisi dadamu
tak kau sisakan hanya untuk sekedar setetes air yang akan mengisi hidup nanti
tak kau biarkan bahkan kau malah semakin memaksakan betapa nistanya itu semua
senista dirimu bahkan jauh kau melebihinya ...
Mati rasa
Hiruk pikuk berjalannya waktu
Menembus keseluruh jiwa
Meninggalkan jejak pemburu nafsu
Menggoreskan setitik noda
Yang kulihat tak nampak namun kurasa ...
Oh salah..
Kadang juga kulihat tapi tak kurasa ...
Apakah aku purapura ?
Ataukah aku tak sadar ?
Ataukah sengaja ?
Peranku seolah hampa
Seolah tak ada sejumlah nyawa
Ataukah telah mati rasa..?
Menembus keseluruh jiwa
Meninggalkan jejak pemburu nafsu
Menggoreskan setitik noda
Yang kulihat tak nampak namun kurasa ...
Oh salah..
Kadang juga kulihat tapi tak kurasa ...
Apakah aku purapura ?
Ataukah aku tak sadar ?
Ataukah sengaja ?
Peranku seolah hampa
Seolah tak ada sejumlah nyawa
Ataukah telah mati rasa..?
Apa yang kau cari
Jiwa yang terbuai
Tak mampu untuk luluhkan rasa
Berjuta impian yang kian membawa asa
Perjuangan tersibak bencana
Dipinggiran jalan berdiri tegak
Bercanda dengan sejuta cerita masa ...
Pekaranganmu yang manakah
Embun pagi yang manakah
Kicau burung yang manakah
Yang kau inginkan ...
Seakan hatimu begitu keras terasa
Tertolak semua indera yang menghampiri
Mencoba tuk palingkan wajahmu
Mencoba tuk membawamu kembali
Tapi mengapa ...
Seolah kokoh benteng kejanggalanmu
Tak rubuh diterpa indera
Seolah rubuh kau bangun kembali
Kau kokohkan hari kian hari
Sampai dia kembali menutupi hatimu
Lalu apa yang kau cari ...
Tak mampu untuk luluhkan rasa
Berjuta impian yang kian membawa asa
Perjuangan tersibak bencana
Dipinggiran jalan berdiri tegak
Bercanda dengan sejuta cerita masa ...
Pekaranganmu yang manakah
Embun pagi yang manakah
Kicau burung yang manakah
Yang kau inginkan ...
Seakan hatimu begitu keras terasa
Tertolak semua indera yang menghampiri
Mencoba tuk palingkan wajahmu
Mencoba tuk membawamu kembali
Tapi mengapa ...
Seolah kokoh benteng kejanggalanmu
Tak rubuh diterpa indera
Seolah rubuh kau bangun kembali
Kau kokohkan hari kian hari
Sampai dia kembali menutupi hatimu
Lalu apa yang kau cari ...
Wednesday, November 12, 2003
Jam tanganku hilang
Sore itu setelah menyelesaikan aktivitasku seharian, aku lalu pulang kerumah. perasaan yg kubawa waktu itu tak lain adalah capek dan rasa lemas yang sangat, apalagi terik matahari siang masih tersisa dan masih sangat terasa panas menyengat badan dan memeras hidrogen dalam tubuhku ini. akhirnya rasa dahaga menghampiriku dan apalagi sekarang waktu puasa, keimanankupun tak elak di bumbuinya.
Singkat cerita aku sudah sampai dikostanku "tercinta" hee he..ungkapan itu apa terlalu berlebihan mungkin ya atau nggak cocok kali jika dihubungkan dengan judul tulisan ini. ups jadi loncat deh ceritanya....nggak apa apa deh berarti semua sekarang sudah tahu sekarang kalo "TKP" dimana arlojiku hilang adalah dikostanku "tercinta" itu.
Sekarang kita mundur lagi, tahap demi tahap. begini ceritanya,....setelah sampai dikostanku, kubuka daun pintu dan aku coba untuk tanggalkan rasa capek, lemas dan dahaga..(he he) dengan merebahkan badan di kasur yg ketika aku datang langsung menawarkan jasanya. "hahhhh......." ungkapku sambil keluarkan napas panjang seraya menjatuhkan badan ke atas kasur.
Sejenak aku rapatkan indahnya kelopak mata ini (ehmm...)., aku coba paksakan hirup udara segar dari kipas angin yang sudah aku nyalakan sebelumnya. meskipun udara di kamarku biasanya agak panas dan berdebu...maklum lah bukan kelas VIP sih kamarnya. sedikit terlepas memang, capekku berkurang dan lemeskupun agak lumayan mereda. namun kayaknya ada yang masih kurang...sekarang yang aku rasakan malah rasa gerah dan dahaga.
Seperti biasa, tanpa fikir lagi aku langsung mengambil handuk dan sabunku, bergegas aku menuju kamar mandi. tau kan mau ngapain ? (jangan diceritain ahh...sensor), setelah itu tak lupa aku basuh wajah ini dengan air wudhu karena ternyata waktu ashar sudah masuk. akupun segera menuju ke kamarku, ku gelar sajadah dan mulai untuk menghadapNya. sekitar 3-5 menit kulalui, Ya Alloh nikmatnya bermunajat denganMu, sekejap hilang semua kegundahanku, sekejap hilang rasa lemas, capek dan dahaga yang kurasakan sebelumnya. Ya Alloh kepadaMulah tempat kami bersandar.
Setelah sejenak aku bersujud melaksanakan shalat Ashar, aku rapihkan lipatan sprey kasurku, tempat merebahkan badanku tadi. akupun kembali naik ke kasur (bukan untuk tidur..!!). Sejalan dengan itu, Oh iya tadi aku sempat terpikir untuk menuliskan semua yang telah kulalui hari ini, apalagi tadi siang aku sudah dapat pengalaman yang "sangat" luar biasa "sekali" yaitu ikut ngamen di biskota bersama kelompok nasyid Fayruz. (ntar ceritanya ada lagi deh..soalnya panjang kalo diceritain disini).Pokoknya ....Subhanalloh deh...
Diatas kasur aku coba menghampiri "teman setia" ku yang berada tepat diatas meja yang berada disebelah kasurku, aku tekan button power untuk menyalakannya dan aku nyalakan juga speakernya yang mungil. setelah start up dan masuk ke windows, aku buka text editor biasa/notepad karena aku belum menginstall office di komputerku itu..(males sih...padahal nggak punya CD-nya..hi..eh..CD punyaku rusak ding..).
Aku nyalakan juga program Winamp dan aku stel lagu daerah ..(alias sunda euy..) aku pilih lagu itu sekedar melepas rasa rindu akan kota (bukan kampung) halamanku....huhu..rindoe pulang euy !! Duh..tenangnya...jadi inget keluarga ..(). Kutulis baris demi baris semua yang telah kulalui hari ini dan .... tak terasa lantunan lagu sunda itu seolah mengelus rambutku dan merebahkan badanku dengan tenang sampai akhirnya akupun tertidur pulas.......
Aku terbaring dengan tenang dan damai didepan "teman setia" ku, kayaknya kalo ada yang lihat aku pada waktu itu terharu deh...he he...(terharu apaan lagiii..). dua jam berlalu dan ..... "Allohu Akbar Allohu Akbar ......", lantunan indah suara adzan dari masjid sebelah telah berkumandang. "Buka buka..." sahut temanku yang baru pulang kerja, akupun bergegas bangun dan langsung menyegerakan berbuka dengan segelas air teh manis dingin dari warung depan. Duh segernya ......Alhamdulillah Ya Alloh, Engkau berikan kenikmatan luar biasa pada saat berbuka bagi orang yang melaksanakan puasa.
Cukup rasanya perutku ini aku isi dulu dengan segelas air teh manis dingin, akupun segera ke kamar mandi untuk berwudhu. "Lho...mana jam tanganku..." sahutku dengan spontan ketika kusingkap baju panjangku dan kulihat tanganku polos tanpa jam tangan. aku lanjutkan berwudhu sambil berfikir kemana perginya jam tanganku itu.
Mulai dari situ perasaanku jadi tidak tenang tak habisnya memikirkan jam tanganku itu. Kesal dan marah serta aneh memadati perasaanku. kesal karena aku baru sadar/"ngeh" kalo jam tanganku itu padahal sudah hilang dari tadi, kira kira ketika aku kekamar mandi atau sesudah itu, pokonya sore tadi deh yang pasti. Marah karena aku ingat sederetan peristiwa kehilangan sebelumnya yang terjadi di kostanku, mulai dari baju, kaos, kaos kaki, bahkan handphone dan sekarang jam tangan, aku jadi berfikir apa ada orang dalam yang begitu teganya melakukan ini semua, karena kalo aku fikir fikir kemungkinan orang luar yang melakukan itu semua adalah kecil...apakah aku jadi su'udzon..oh tidak Ya Alloh, mudah-mudahan ini adalah hanya sekedar sikap kewaspadaanku saja.
Setelah berwudhu aku langsung pergi ke kamarku, kugelar kembali sajadah untuk melaksanakan shalat maghrib. tapi...Ya Alloh "jam tanganku.. .jam tanganku.... " keinginan untuk terus memikirkan dan mengurut kejadian itu tak bisa aku hilangkan dari fikiranku. Ya Alloh jangan sampai fikiran ini mengganggu ibadahku kepadaMu Ya Alloh. jangan sampai aku lalai dalam beribadah kepadaMu dengan hanya sekedar memikirkan hal kecil ini Ya Alloh. Sambil kutambatkan niat sholatku aku segera bersujud. Ya Alloh mudah mudahan tenang hatiku setelah ini.Amin.
Selesai melaksanakan shalat, sejenak tenang hati ini. Namun memang keinginan untuk mengetahui lebih jelas dan mengurut kejadian itu masih ingin kulakukan. Akupun tak bisa menghindarinya maka aku coba urut kembali kejadian itu mulai dari ketika pertama aku sampai ke kostan sampai aku berada didepan "teman setia" ku. akupun mulai menemukan titik terang dari situ dan ternyata kehilangan itu terjadi ketika aku berada di kamar mandi, ini diperkuat dengan alasan karena aku biasa melepaskan jam tanganku dan aku simpan diatas bak mandi, mungkin karena aku lupa makanya aku tinggal di kamar mandi dari sore hingga maghrib.
Dalam selang waktu tersebut aku tidak tahu/blank siapa saja setelah itu yang masuk ke kamar mandi karena selama itu pula aku tertidur pulas dikamarku dalam belaian lagu sunda. Dari situ aku mulai melakukan investigasi (mirip detektif kagak..??). aku bertanya pada pengurus kostan yang pada waktu itu kebetulan ada dan aku lihat dia baru menggunakan kamar mandi. "Ron..lihat jam tangan nggak dikamar mandi, jam tanganku hilang nih ...." Jawabannya pada saat itu membuatku putus asa.
Akupun kembali ke kamar dengan rasa kesal, marah dan aneh ....(eh perasaan yang tadi ada lagi euy..!!!). Kucoba untuk berbaring dan terlentang diatas kasurku dan sambil menutup kedua kelopak mata aku berbisik dalam hati... "Ya Alloh kenapa ini terjadi, memang jam tangan itu tidak seberapa dan memang itu adalah amanah dariMu, aku harus siap dan menerima dengan ikhlas jika suatu saat Kau mengambilnya kembali dariku. Tapi aku jadi menyesal terhadap diriku sendiri Ya Alloh, sekarang jam tangan itu hilang dan tidak ada pada diriku, dan itu berarti aku tidak bisa menjaga amanah yang kau berikan kepadaku dengan baik Ya Alloh. Maafkan hambaMu ini Ya Alloh.Amin"
Jam tangan, hanya sekedar jam tangan tapi membuatku berfikir banyak dan melibatkan perasaan yang memadati hati ini. bisikanku itu membuatku agak tenang setelahnya, akupun kembali mendekati "teman setia" ku dengan harapan dapat mencurahkan segala isi hati dan melupakannya. Aku ganti playlist dalam program winamp di komputerku dengan list lagu nasyid, dan kucoba teruskan kembali niatku untuk menuliskan semua yang telah kulalui hari ini, tulisanku yang tadi sore sempat terhenti karena aku terlelap.
Aku berfikir untuk menuliskan juga tentang peristiwa kehilangan jam tangan itu, dan ....inilah hasilnya, hampir ke titik akhir. Dengan lancar dan gaya bahasa yang ringan aku tuliskan semua yang ada dalam benakku waktu itu, diiringi dengan lantunan suara nasyid dari program winamp.....duhh...tenangnya hati ini serasa ringan, hilang semua perasaanku sebelumnya karena semuanya sudah aku tumpahkan dalam tulisan ini. Subhanalloh ....
' Jam tanganku hilang, datang kepuasan dengan menuliskannya dan itulah yang luar biasa ..
' Menulis adalah hal yang menyenangkan.......
' Maka dari itu menulislah .....
Singkat cerita aku sudah sampai dikostanku "tercinta" hee he..ungkapan itu apa terlalu berlebihan mungkin ya atau nggak cocok kali jika dihubungkan dengan judul tulisan ini. ups jadi loncat deh ceritanya....nggak apa apa deh berarti semua sekarang sudah tahu sekarang kalo "TKP" dimana arlojiku hilang adalah dikostanku "tercinta" itu.
Sekarang kita mundur lagi, tahap demi tahap. begini ceritanya,....setelah sampai dikostanku, kubuka daun pintu dan aku coba untuk tanggalkan rasa capek, lemas dan dahaga..(he he) dengan merebahkan badan di kasur yg ketika aku datang langsung menawarkan jasanya. "hahhhh......." ungkapku sambil keluarkan napas panjang seraya menjatuhkan badan ke atas kasur.
Sejenak aku rapatkan indahnya kelopak mata ini (ehmm...)., aku coba paksakan hirup udara segar dari kipas angin yang sudah aku nyalakan sebelumnya. meskipun udara di kamarku biasanya agak panas dan berdebu...maklum lah bukan kelas VIP sih kamarnya. sedikit terlepas memang, capekku berkurang dan lemeskupun agak lumayan mereda. namun kayaknya ada yang masih kurang...sekarang yang aku rasakan malah rasa gerah dan dahaga.
Seperti biasa, tanpa fikir lagi aku langsung mengambil handuk dan sabunku, bergegas aku menuju kamar mandi. tau kan mau ngapain ? (jangan diceritain ahh...sensor), setelah itu tak lupa aku basuh wajah ini dengan air wudhu karena ternyata waktu ashar sudah masuk. akupun segera menuju ke kamarku, ku gelar sajadah dan mulai untuk menghadapNya. sekitar 3-5 menit kulalui, Ya Alloh nikmatnya bermunajat denganMu, sekejap hilang semua kegundahanku, sekejap hilang rasa lemas, capek dan dahaga yang kurasakan sebelumnya. Ya Alloh kepadaMulah tempat kami bersandar.
Setelah sejenak aku bersujud melaksanakan shalat Ashar, aku rapihkan lipatan sprey kasurku, tempat merebahkan badanku tadi. akupun kembali naik ke kasur (bukan untuk tidur..!!). Sejalan dengan itu, Oh iya tadi aku sempat terpikir untuk menuliskan semua yang telah kulalui hari ini, apalagi tadi siang aku sudah dapat pengalaman yang "sangat" luar biasa "sekali" yaitu ikut ngamen di biskota bersama kelompok nasyid Fayruz. (ntar ceritanya ada lagi deh..soalnya panjang kalo diceritain disini).Pokoknya ....Subhanalloh deh...
Diatas kasur aku coba menghampiri "teman setia" ku yang berada tepat diatas meja yang berada disebelah kasurku, aku tekan button power untuk menyalakannya dan aku nyalakan juga speakernya yang mungil. setelah start up dan masuk ke windows, aku buka text editor biasa/notepad karena aku belum menginstall office di komputerku itu..(males sih...padahal nggak punya CD-nya..hi..eh..CD punyaku rusak ding..).
Aku nyalakan juga program Winamp dan aku stel lagu daerah ..(alias sunda euy..) aku pilih lagu itu sekedar melepas rasa rindu akan kota (bukan kampung) halamanku....huhu..rindoe pulang euy !! Duh..tenangnya...jadi inget keluarga ..(). Kutulis baris demi baris semua yang telah kulalui hari ini dan .... tak terasa lantunan lagu sunda itu seolah mengelus rambutku dan merebahkan badanku dengan tenang sampai akhirnya akupun tertidur pulas.......
Aku terbaring dengan tenang dan damai didepan "teman setia" ku, kayaknya kalo ada yang lihat aku pada waktu itu terharu deh...he he...(terharu apaan lagiii..). dua jam berlalu dan ..... "Allohu Akbar Allohu Akbar ......", lantunan indah suara adzan dari masjid sebelah telah berkumandang. "Buka buka..." sahut temanku yang baru pulang kerja, akupun bergegas bangun dan langsung menyegerakan berbuka dengan segelas air teh manis dingin dari warung depan. Duh segernya ......Alhamdulillah Ya Alloh, Engkau berikan kenikmatan luar biasa pada saat berbuka bagi orang yang melaksanakan puasa.
Cukup rasanya perutku ini aku isi dulu dengan segelas air teh manis dingin, akupun segera ke kamar mandi untuk berwudhu. "Lho...mana jam tanganku..." sahutku dengan spontan ketika kusingkap baju panjangku dan kulihat tanganku polos tanpa jam tangan. aku lanjutkan berwudhu sambil berfikir kemana perginya jam tanganku itu.
Mulai dari situ perasaanku jadi tidak tenang tak habisnya memikirkan jam tanganku itu. Kesal dan marah serta aneh memadati perasaanku. kesal karena aku baru sadar/"ngeh" kalo jam tanganku itu padahal sudah hilang dari tadi, kira kira ketika aku kekamar mandi atau sesudah itu, pokonya sore tadi deh yang pasti. Marah karena aku ingat sederetan peristiwa kehilangan sebelumnya yang terjadi di kostanku, mulai dari baju, kaos, kaos kaki, bahkan handphone dan sekarang jam tangan, aku jadi berfikir apa ada orang dalam yang begitu teganya melakukan ini semua, karena kalo aku fikir fikir kemungkinan orang luar yang melakukan itu semua adalah kecil...apakah aku jadi su'udzon..oh tidak Ya Alloh, mudah-mudahan ini adalah hanya sekedar sikap kewaspadaanku saja.
Setelah berwudhu aku langsung pergi ke kamarku, kugelar kembali sajadah untuk melaksanakan shalat maghrib. tapi...Ya Alloh "jam tanganku.. .jam tanganku.... " keinginan untuk terus memikirkan dan mengurut kejadian itu tak bisa aku hilangkan dari fikiranku. Ya Alloh jangan sampai fikiran ini mengganggu ibadahku kepadaMu Ya Alloh. jangan sampai aku lalai dalam beribadah kepadaMu dengan hanya sekedar memikirkan hal kecil ini Ya Alloh. Sambil kutambatkan niat sholatku aku segera bersujud. Ya Alloh mudah mudahan tenang hatiku setelah ini.Amin.
Selesai melaksanakan shalat, sejenak tenang hati ini. Namun memang keinginan untuk mengetahui lebih jelas dan mengurut kejadian itu masih ingin kulakukan. Akupun tak bisa menghindarinya maka aku coba urut kembali kejadian itu mulai dari ketika pertama aku sampai ke kostan sampai aku berada didepan "teman setia" ku. akupun mulai menemukan titik terang dari situ dan ternyata kehilangan itu terjadi ketika aku berada di kamar mandi, ini diperkuat dengan alasan karena aku biasa melepaskan jam tanganku dan aku simpan diatas bak mandi, mungkin karena aku lupa makanya aku tinggal di kamar mandi dari sore hingga maghrib.
Dalam selang waktu tersebut aku tidak tahu/blank siapa saja setelah itu yang masuk ke kamar mandi karena selama itu pula aku tertidur pulas dikamarku dalam belaian lagu sunda. Dari situ aku mulai melakukan investigasi (mirip detektif kagak..??). aku bertanya pada pengurus kostan yang pada waktu itu kebetulan ada dan aku lihat dia baru menggunakan kamar mandi. "Ron..lihat jam tangan nggak dikamar mandi, jam tanganku hilang nih ...." Jawabannya pada saat itu membuatku putus asa.
Akupun kembali ke kamar dengan rasa kesal, marah dan aneh ....(eh perasaan yang tadi ada lagi euy..!!!). Kucoba untuk berbaring dan terlentang diatas kasurku dan sambil menutup kedua kelopak mata aku berbisik dalam hati... "Ya Alloh kenapa ini terjadi, memang jam tangan itu tidak seberapa dan memang itu adalah amanah dariMu, aku harus siap dan menerima dengan ikhlas jika suatu saat Kau mengambilnya kembali dariku. Tapi aku jadi menyesal terhadap diriku sendiri Ya Alloh, sekarang jam tangan itu hilang dan tidak ada pada diriku, dan itu berarti aku tidak bisa menjaga amanah yang kau berikan kepadaku dengan baik Ya Alloh. Maafkan hambaMu ini Ya Alloh.Amin"
Jam tangan, hanya sekedar jam tangan tapi membuatku berfikir banyak dan melibatkan perasaan yang memadati hati ini. bisikanku itu membuatku agak tenang setelahnya, akupun kembali mendekati "teman setia" ku dengan harapan dapat mencurahkan segala isi hati dan melupakannya. Aku ganti playlist dalam program winamp di komputerku dengan list lagu nasyid, dan kucoba teruskan kembali niatku untuk menuliskan semua yang telah kulalui hari ini, tulisanku yang tadi sore sempat terhenti karena aku terlelap.
Aku berfikir untuk menuliskan juga tentang peristiwa kehilangan jam tangan itu, dan ....inilah hasilnya, hampir ke titik akhir. Dengan lancar dan gaya bahasa yang ringan aku tuliskan semua yang ada dalam benakku waktu itu, diiringi dengan lantunan suara nasyid dari program winamp.....duhh...tenangnya hati ini serasa ringan, hilang semua perasaanku sebelumnya karena semuanya sudah aku tumpahkan dalam tulisan ini. Subhanalloh ....
' Jam tanganku hilang, datang kepuasan dengan menuliskannya dan itulah yang luar biasa ..
' Menulis adalah hal yang menyenangkan.......
' Maka dari itu menulislah .....
Sunday, November 09, 2003
elakan seorang hamba
seorang hamba fana
berjalan dengan dunia
arungi jatuh bangun hampa
perlahan meminta tiada daya
samar samar suara
berbisik dengan irama
sampaikan pesan bermakna
kecewa mereka minta
pertama Sang Maha bertahta
anugerah padanya terbaca
kasih sayang tercurah senantiasa
sekejap hamba terima tawa
cukup senang dibawa
gelimang mutiara dan harta
lupa akan tiada daya
pinta penuh tetes airmata
kini masa berbeda
peranan layak dielak hamba
berjalan dengan dunia
arungi jatuh bangun hampa
perlahan meminta tiada daya
samar samar suara
berbisik dengan irama
sampaikan pesan bermakna
kecewa mereka minta
pertama Sang Maha bertahta
anugerah padanya terbaca
kasih sayang tercurah senantiasa
sekejap hamba terima tawa
cukup senang dibawa
gelimang mutiara dan harta
lupa akan tiada daya
pinta penuh tetes airmata
kini masa berbeda
peranan layak dielak hamba
RAMADHAN
kesempurnaan diantara bulan
dimulainya suatu peradaban
kesejahteraan dan seluruh kejayaan
semerbak wangi bunga keharuman
sebuah keteraturan perinduan
dalam bisikan sayu seorang hamba
keterasingan menjadi sebuah tujuan
kesunyian yang mendatangkan kekuatan
kemuliaan didalam mengarungi
cinta, takut dan pengharapan
semerbak iman , islam dan ihsan
kepasrahan seorang hamba
setiap detiknya merupakan keunggulan
kelipatan dari seluruh kelipatan
tak terhingga untuk sebuah kata
bahkan untuk sebuah materi masa
perjalanan untuk sebuah harga
tak di elakkan sebuah asa
diatas tahta kesucian hati
menjemput sebuah perubahan pasti
sebuah janji Illahi
tentang harga dan hakekat diri
menjadi sebuah cita suci
untuk sebuah kemenangan sejati
di akhir nanti ....
amin ya Alloh ya rabbal alamiin
(rahman)
dimulainya suatu peradaban
kesejahteraan dan seluruh kejayaan
semerbak wangi bunga keharuman
sebuah keteraturan perinduan
dalam bisikan sayu seorang hamba
keterasingan menjadi sebuah tujuan
kesunyian yang mendatangkan kekuatan
kemuliaan didalam mengarungi
cinta, takut dan pengharapan
semerbak iman , islam dan ihsan
kepasrahan seorang hamba
setiap detiknya merupakan keunggulan
kelipatan dari seluruh kelipatan
tak terhingga untuk sebuah kata
bahkan untuk sebuah materi masa
perjalanan untuk sebuah harga
tak di elakkan sebuah asa
diatas tahta kesucian hati
menjemput sebuah perubahan pasti
sebuah janji Illahi
tentang harga dan hakekat diri
menjadi sebuah cita suci
untuk sebuah kemenangan sejati
di akhir nanti ....
amin ya Alloh ya rabbal alamiin
(rahman)
Saturday, November 08, 2003
SURFING BLOG
aku itu kalo udah seneng duduk di depan komputer trus surfing internet dan edit website, nggak pernah bisa pulang ke kostan, udah dua hari ini nih aku nginep di kantor terus. dinginpun gak aku hiraukan meskipun sebelahku ruang server yang hanya dibatasi sama kaca (eh..ruanganku udah termasuk ruang server lagiii...)..wuihh dinginnya...tapi kalo badan sih nggak terlalu dingin karena udah pake jaket tebal, tapi yang dingin itu malah kakiku yang telanjang. nggak apa apa deh, saking asiknya surfing sampe sampe nggak dirasa..jadi nggak kerasa deh..
sekarang tuh aku lagi sukanya ngedit blogg nih, baru dua hari aku bikin sambil nginep dikantor dan ternyata jadi juga deh meskipun agak kurang menarik tampilannya. tapi nanti aku mau perbarui lagi biar lebih interaktif...
tapi kalo di blogger sih nggak akan maksimal karena hanya hosting untuk input data aja, kalo yang lainnya kayak gambar misalnya, itu diambil dari URL lain yang diarahkan ke blogger. meskipun bisa didapat tampilan yang cukup lumayan bagus dengan gambar gambar dari source lain, tapi itu bikin load website jadi makin lambat.
tapi nggak apalah, kita maksimalkan aja layanan dari blogger dan doneeh ini untuk bisa mengekspresikan pesona di jiwa ini (ciyyehhh..) trus juga buat kenalan sama blogger yang lainnya..kan bisa memperluas jangkauan ukhuwah kita..
seneng deh, baru dua hari ini aku isi blogger, udah ada temen temen yang ngerespon dengan baik lewat shoutboxnya doneeh, jadi banyak temen deh..malahan bukan hanya di indonesia aja, temen-temen yang lagi ada diluar negeri juga banyak ternyata....duh..senengnya..senengnya.!!!!
buat temen temen yang udah mampir di blog ini, saya ucapkan banyak terima kasih sama semuanya moga ukhuwah kita terus berlangsung dan mudah-mudahan makin erat atau mungkin bukan hanya sekedar di dunia maya ini saja.Amin.
gitu aja deh ... men temen jangan pada bosen mampir sini ya..
wassalamu'alaikum wr wb
sekarang tuh aku lagi sukanya ngedit blogg nih, baru dua hari aku bikin sambil nginep dikantor dan ternyata jadi juga deh meskipun agak kurang menarik tampilannya. tapi nanti aku mau perbarui lagi biar lebih interaktif...
tapi kalo di blogger sih nggak akan maksimal karena hanya hosting untuk input data aja, kalo yang lainnya kayak gambar misalnya, itu diambil dari URL lain yang diarahkan ke blogger. meskipun bisa didapat tampilan yang cukup lumayan bagus dengan gambar gambar dari source lain, tapi itu bikin load website jadi makin lambat.
tapi nggak apalah, kita maksimalkan aja layanan dari blogger dan doneeh ini untuk bisa mengekspresikan pesona di jiwa ini (ciyyehhh..) trus juga buat kenalan sama blogger yang lainnya..kan bisa memperluas jangkauan ukhuwah kita..
seneng deh, baru dua hari ini aku isi blogger, udah ada temen temen yang ngerespon dengan baik lewat shoutboxnya doneeh, jadi banyak temen deh..malahan bukan hanya di indonesia aja, temen-temen yang lagi ada diluar negeri juga banyak ternyata....duh..senengnya..senengnya.!!!!
buat temen temen yang udah mampir di blog ini, saya ucapkan banyak terima kasih sama semuanya moga ukhuwah kita terus berlangsung dan mudah-mudahan makin erat atau mungkin bukan hanya sekedar di dunia maya ini saja.Amin.
gitu aja deh ... men temen jangan pada bosen mampir sini ya..
wassalamu'alaikum wr wb
MALAS
Malas, ya malas...sifat yang selalu menghalangi seseorang untuk meraih suatu kesuksesan. kemalasan memang menjadi fitrah setiap manusia, sifat itu tak bisa dihilangkan seolah merupakan suatu zat yang tidak bisa dipisahkan yang terdapat dalam darah. jadi kalo kita ngilangin malas berarti kita ngilangin darah kita , otomasis kita is dead. (waduh penelitian dari mana tuh...) tapi apakah kita bisa menikmati hidup dengan kemalasan ?
jawabannya bisa iya bisa juga nggak !!! (penelitian dari mana lagi nih...). Bagi sebagian orang, kemalasan memang menjadi suatu jalan untuk bisa mengkespresikan keadaan dirinya, dan dia menikmati akan hal itu. namun dari situ kita bisa melihat secara jelas tentang keadaan orang tersebut, yaitu bahwa memang dia adalah seorang pemalas.
Berbeda dengan sebagian orang lainnya yang berusaha untuk memanfaatkan kesempatan yang ada untuk mengejar kesuksesan atau target yang telah dirancangnya, berarti dia berusaha untuk menghilangkan kemalasan yang ada pada dirinya.....
eh bentar....... .... berarti kalo dia menghilangkan kemalasan, sama aja dia akan membunuh dirinya...jadi gimana dong ini...mana yang bener sih..yang pemalas atau yang bukan pemalas..jadi bingung neh....penelitiannya nggak bener kayaknya deh...
hadduuhh....
cuek aja deh...jadi males mikirinnya juga...he he
jawabannya bisa iya bisa juga nggak !!! (penelitian dari mana lagi nih...). Bagi sebagian orang, kemalasan memang menjadi suatu jalan untuk bisa mengkespresikan keadaan dirinya, dan dia menikmati akan hal itu. namun dari situ kita bisa melihat secara jelas tentang keadaan orang tersebut, yaitu bahwa memang dia adalah seorang pemalas.
Berbeda dengan sebagian orang lainnya yang berusaha untuk memanfaatkan kesempatan yang ada untuk mengejar kesuksesan atau target yang telah dirancangnya, berarti dia berusaha untuk menghilangkan kemalasan yang ada pada dirinya.....
eh bentar....... .... berarti kalo dia menghilangkan kemalasan, sama aja dia akan membunuh dirinya...jadi gimana dong ini...mana yang bener sih..yang pemalas atau yang bukan pemalas..jadi bingung neh....penelitiannya nggak bener kayaknya deh...
hadduuhh....
cuek aja deh...jadi males mikirinnya juga...he he
NGANTUK
nggak tau gimana caranya ngilangin rasa ngantuk, meskipun sudah aku tahan tahan...ehh..ketiduran juga akhirnya. ga tau nih..apa kurang tidur, kebanyakan tidur, kebanyakan makan atau emang hobinya tidur kali ya..he he..astaghfirullah....
kok aku jadi begini sih. padahal kan Rasulullah itu tidurnya cuman tiga jam trus dipake buat sholat malam lagi, trus panjang panjang bacaannya lagi sampe sampe kakinya bengkak, tapi tetep fit selama siang harinya. Subhanalloh ya .... "Andai aku seperti Rasulullah.." he he ..bisa nggak ya...!!
apalagi selama bulan ramadhan ini, bangun tiap hari jam tiga tidak seperti biasanya...trus kemesjid trus pulang ke rumah ..ehh..tidur lagi...hadduhhh...(harusnya pulang kerumah tuh langsung baca Qur'an...ini malah tidur..entar siang tidur lagi..gimana sihhh)...
mungkin aku harus membiasakan diri kali ya,...(maksudnye biasakan diri bangun subuh trus siangnya tetep fit...bukan biasain tidur mulu....he he). soalnya kan selama bulan ramadhan ini adalah ajang untuk latihan memperbaiki diri, kan udah ada kesempatan bangun jam 3, trus sholat subuh ke mesjid...kan enak kalo diluar bulan ramadhan juga begitu....duh ..mudah-mudahan deh bisa ..Amin.
lagian siapa sih yang nggak tau kalo bangun subuh itu menyehatkan, waktu subuh itu memang sangat spesial sekali deh...(aku aja pas waktu dulu sekolah, ngapalin ujian pas subuh...ehh..masuk semua deh tuh rumus-rumus..he he)..
iya deh..mulai hari ini aku mau biasain bangun subuh trus jangan tidur lagi. biar diluar bulan ramadhan aku bisa terbiasa terus menerus. kita lihat aja perbedaannya nanti...aku yang kemaren jarang bangun subuh (kesiangan mulu..hehe) sama aku yang nanti suka bangun subuh...insya Alloh..
"Ya Alloh bimbinglah hamba menuju ke jalan RidhaMu.Amin"
kok aku jadi begini sih. padahal kan Rasulullah itu tidurnya cuman tiga jam trus dipake buat sholat malam lagi, trus panjang panjang bacaannya lagi sampe sampe kakinya bengkak, tapi tetep fit selama siang harinya. Subhanalloh ya .... "Andai aku seperti Rasulullah.." he he ..bisa nggak ya...!!
apalagi selama bulan ramadhan ini, bangun tiap hari jam tiga tidak seperti biasanya...trus kemesjid trus pulang ke rumah ..ehh..tidur lagi...hadduhhh...(harusnya pulang kerumah tuh langsung baca Qur'an...ini malah tidur..entar siang tidur lagi..gimana sihhh)...
mungkin aku harus membiasakan diri kali ya,...(maksudnye biasakan diri bangun subuh trus siangnya tetep fit...bukan biasain tidur mulu....he he). soalnya kan selama bulan ramadhan ini adalah ajang untuk latihan memperbaiki diri, kan udah ada kesempatan bangun jam 3, trus sholat subuh ke mesjid...kan enak kalo diluar bulan ramadhan juga begitu....duh ..mudah-mudahan deh bisa ..Amin.
lagian siapa sih yang nggak tau kalo bangun subuh itu menyehatkan, waktu subuh itu memang sangat spesial sekali deh...(aku aja pas waktu dulu sekolah, ngapalin ujian pas subuh...ehh..masuk semua deh tuh rumus-rumus..he he)..
iya deh..mulai hari ini aku mau biasain bangun subuh trus jangan tidur lagi. biar diluar bulan ramadhan aku bisa terbiasa terus menerus. kita lihat aja perbedaannya nanti...aku yang kemaren jarang bangun subuh (kesiangan mulu..hehe) sama aku yang nanti suka bangun subuh...insya Alloh..
"Ya Alloh bimbinglah hamba menuju ke jalan RidhaMu.Amin"
SATU MASA DIMANA
catatan keindahan termakna
bersemi sejahtera
terukir satu kata bijaksana
dalam kikisan dunia
bersemi sejahtera
terukir satu kata bijaksana
dalam kikisan dunia
..........
hilang janjiku
berlalu selama ini
dibiarkan selalu hampa
tak ada rasa apa
seketika ku baca
kerlipan bintang di angkasa
dengan tatapan semu
menyuarakan gundah jiwa
tak bersama jua
teguh jiwa bersama
tuk kuatkan semua cerita
galau yang pernah ada
permata pertama tanda mata
hasrat untuk meminta
keajaiban satu masa
dalam manisnya cinta
hilang janjiku
berlalu selama ini
dibiarkan selalu hampa
tak ada rasa apa
seketika ku baca
kerlipan bintang di angkasa
dengan tatapan semu
menyuarakan gundah jiwa
tak bersama jua
teguh jiwa bersama
tuk kuatkan semua cerita
galau yang pernah ada
permata pertama tanda mata
hasrat untuk meminta
keajaiban satu masa
dalam manisnya cinta
Friday, November 07, 2003
DALAM SENDIRI
Dalam sendiri
Dalam dekapan hembusan angin
Dalam iringan indah lagu ruhani
Ketika kelopak ini terasa lemah
Coba warnai mimpi
Kuterbangkan bersama angan
tak sulit memang ...
tapi tak semudah yang pernah dibayangkan untuk menjadikannya suatu kenyataan yang indah
Nan berarti
(rahman)
Dalam dekapan hembusan angin
Dalam iringan indah lagu ruhani
Ketika kelopak ini terasa lemah
Coba warnai mimpi
Kuterbangkan bersama angan
tak sulit memang ...
tapi tak semudah yang pernah dibayangkan untuk menjadikannya suatu kenyataan yang indah
Nan berarti
(rahman)
KEADAAN SIAPA ?
Pergi begitu saja
tanpa kata
tanpa sebutir air mata
tanpa cinta
abinummi
(05/10/03 12:32 AM)
tanpa kata
tanpa sebutir air mata
tanpa cinta
abinummi
(05/10/03 12:32 AM)
BINGUNG 3
duh senangnya
begitu mengalir kelembutannya
seolah tak ada sebuah pembatas
apa saja...bebas
itulah keindahan
semua keraguan tak berdaya
tak mampu menahan
rubuh tanpa ada sisa bongkahan
bergerak mengalir dengan lancar
meskipun bebatuan dihadapan
seolah air mengajar
itulah sebuah kekuatan
pantangan tak berpengaruh
tak berdaya sekarang ini
aku adalah sebuah keajaiban
aku adalah apa yang aku fikirkan
perkataan seorang teman
hati yang tenang dan selalu menumbuhkan
dorongan sebuah kemajuan
akan sebuah masa depan harapan
sekaranglah saatnya untuk itu semua
bergeraklah terus kehadapan
biarlah semua berlalu berbisik
jangan hilangkan titik dihadapan
(ini rahman lagi mau nggak bingung)
begitu mengalir kelembutannya
seolah tak ada sebuah pembatas
apa saja...bebas
itulah keindahan
semua keraguan tak berdaya
tak mampu menahan
rubuh tanpa ada sisa bongkahan
bergerak mengalir dengan lancar
meskipun bebatuan dihadapan
seolah air mengajar
itulah sebuah kekuatan
pantangan tak berpengaruh
tak berdaya sekarang ini
aku adalah sebuah keajaiban
aku adalah apa yang aku fikirkan
perkataan seorang teman
hati yang tenang dan selalu menumbuhkan
dorongan sebuah kemajuan
akan sebuah masa depan harapan
sekaranglah saatnya untuk itu semua
bergeraklah terus kehadapan
biarlah semua berlalu berbisik
jangan hilangkan titik dihadapan
(ini rahman lagi mau nggak bingung)
BINGUNG 2
sudah mulai pulihkah..?
sekarang coba rangkaikan satu kata
jangan pernah ada rasa
membuat jiwa tergesa
akhirnya membuat sengsara
sedikit demi sedikit
kecil namun kontinyu
lambat namun pasti
tak berujung
tak ada kata menyerah
coba,..coba
sekali lagi coba..
jangan ada fikiran lain
jangan hiraukan perasaan
hiraukan saja dirimu
satu kata, dua kata,
dan seterusnya
ayo...teruskan
seiring waktu berjalan
rasakan kelembutan tangan dan fikiran
satu terangkai, dua kemudian tiga
dan seterusnya
begitulah adanya
akan begitu seterusnya
tak berujung
akan berkembang
indah bukan,..
kau rasakan
kau akan mengerti dan paham
memang ini sebuah proses
untuk menuju suatu jalan
hanya awalan yang kau takutkan
namun begitulah..
terus majulah..
jangan menyerah..
(rahman lagi bingung juga)
sekarang coba rangkaikan satu kata
jangan pernah ada rasa
membuat jiwa tergesa
akhirnya membuat sengsara
sedikit demi sedikit
kecil namun kontinyu
lambat namun pasti
tak berujung
tak ada kata menyerah
coba,..coba
sekali lagi coba..
jangan ada fikiran lain
jangan hiraukan perasaan
hiraukan saja dirimu
satu kata, dua kata,
dan seterusnya
ayo...teruskan
seiring waktu berjalan
rasakan kelembutan tangan dan fikiran
satu terangkai, dua kemudian tiga
dan seterusnya
begitulah adanya
akan begitu seterusnya
tak berujung
akan berkembang
indah bukan,..
kau rasakan
kau akan mengerti dan paham
memang ini sebuah proses
untuk menuju suatu jalan
hanya awalan yang kau takutkan
namun begitulah..
terus majulah..
jangan menyerah..
(rahman lagi bingung juga)
BINGUNG 1
bingung aku mau apa
seakan otak tak mampu membuat jalur kata nan indah
jangankan indah, satu kata saja tak mampu
seakan buntu jalan fikiran ini
tapi jari ini tak mampu menahan gerakannya
seolah akan kutulis apa saja..
abchfjkroeuihtosfnslkn...itukah..!!
atau apa saja..terserah..
sulit membayangkan kondisi diri
seolah tak ada apa apa
namun bergejolak aktif
tak mampu ungkapkan kata
bagai dikurung disebuah ruang
tak temukan jalan keluar
sedih,...kecewa...
tak berguna...
atau haruskah menyerah diri
tak akan kutuliskan apa apa
diam, tak berharga
tak muncul sebuah jati diri...
atau sulitkah sebuah ungkapan..
ataukah harus terus kucoba bayangkan..
dan setiap detik coba tuk ungkapkan..
dalam apa saja ...terserah
tak apalah..
memang beginilah adanya..
oohh..jangan menyerah..
aku tahu aku bisa'
itu yang sering aku dengar dari orang yang bisa
anggap diri mampu segala
seolah mampu apa saja...
apalagi hanya kata kata...
tak apalah..
memang begini adanya..
seolah tak berdaya
lumpuh dihadapkan kata kata
ingat kata seorang teman
waktu itu sebuah bayangan
hanya sebuah bayangan
diam atau bergerak...
sebuah pilihan
dalam sebuah kesempatan
dalam sebuah kebingungan
tak berujung ....
(rahman lagi bingung)
seakan otak tak mampu membuat jalur kata nan indah
jangankan indah, satu kata saja tak mampu
seakan buntu jalan fikiran ini
tapi jari ini tak mampu menahan gerakannya
seolah akan kutulis apa saja..
abchfjkroeuihtosfnslkn...itukah..!!
atau apa saja..terserah..
sulit membayangkan kondisi diri
seolah tak ada apa apa
namun bergejolak aktif
tak mampu ungkapkan kata
bagai dikurung disebuah ruang
tak temukan jalan keluar
sedih,...kecewa...
tak berguna...
atau haruskah menyerah diri
tak akan kutuliskan apa apa
diam, tak berharga
tak muncul sebuah jati diri...
atau sulitkah sebuah ungkapan..
ataukah harus terus kucoba bayangkan..
dan setiap detik coba tuk ungkapkan..
dalam apa saja ...terserah
tak apalah..
memang beginilah adanya..
oohh..jangan menyerah..
aku tahu aku bisa'
itu yang sering aku dengar dari orang yang bisa
anggap diri mampu segala
seolah mampu apa saja...
apalagi hanya kata kata...
tak apalah..
memang begini adanya..
seolah tak berdaya
lumpuh dihadapkan kata kata
ingat kata seorang teman
waktu itu sebuah bayangan
hanya sebuah bayangan
diam atau bergerak...
sebuah pilihan
dalam sebuah kesempatan
dalam sebuah kebingungan
tak berujung ....
(rahman lagi bingung)
BERANI
Kadang tangan ini kaku
tak berkutik dihadapan sebongkah batu
bahkan sebutir debu
termakan buaian dan bujukan semu
tak sadarkan diri menanti kehampaan
ditunggu semakin lama waktu termakan
terjerat bisikan terhalang oleh godaan
atau yang hanya sekedar kemalasan
memang diri..
memikirkannya sampai tak habis waktu
seolah hanya memendam kenyataan
tanpa harus terbebani dengan kewajiban yang semakin bertambah
(rahman)
Kadang tangan ini kaku
tak berkutik dihadapan sebongkah batu
bahkan sebutir debu
termakan buaian dan bujukan semu
tak sadarkan diri menanti kehampaan
ditunggu semakin lama waktu termakan
terjerat bisikan terhalang oleh godaan
atau yang hanya sekedar kemalasan
memang diri..
memikirkannya sampai tak habis waktu
seolah hanya memendam kenyataan
tanpa harus terbebani dengan kewajiban yang semakin bertambah
(rahman)
Thursday, November 06, 2003
PANDANGAN LUSUH
dikaki jalan sebuah perempatan
menerawang jauh ke langit
dengan badan yang agak dibungkukkan
tersengat oleh panasnya terik matahari siang bolong
terhirup udara kotor sang kota
terus memaksa bahwa ini adalah realita
tak bisa dicampak begitu saja
semakin hari selalu membawa duka
tak ada asa seperti sekarang ini
tak mungkin dapat dimuntahkan kembali
terpaksa meskipun pahit
ditelan bersama perihnya debu jalanan
dengan sekejap mata
tak mampu diri ini berkata
terpendam dalam sebuah ruang maya
tak akan dibuka hingga waktunya tiba
sekarangpun begini
tiada beda...
padahal dalam hati terus berkaca
airmata, darah dan keringat yang senantiasa membaca
setiap jengkalmu adalah kehidupan
setiap jengkalmu adalah usaha
doakan dirimu teguh
agar hari sok tak seperti kebanyakan cerita orang berlalu...
(rahman)
menerawang jauh ke langit
dengan badan yang agak dibungkukkan
tersengat oleh panasnya terik matahari siang bolong
terhirup udara kotor sang kota
terus memaksa bahwa ini adalah realita
tak bisa dicampak begitu saja
semakin hari selalu membawa duka
tak ada asa seperti sekarang ini
tak mungkin dapat dimuntahkan kembali
terpaksa meskipun pahit
ditelan bersama perihnya debu jalanan
dengan sekejap mata
tak mampu diri ini berkata
terpendam dalam sebuah ruang maya
tak akan dibuka hingga waktunya tiba
sekarangpun begini
tiada beda...
padahal dalam hati terus berkaca
airmata, darah dan keringat yang senantiasa membaca
setiap jengkalmu adalah kehidupan
setiap jengkalmu adalah usaha
doakan dirimu teguh
agar hari sok tak seperti kebanyakan cerita orang berlalu...
(rahman)
BERGELUT DENGAN WAKTU
sampai saat ini
masih terasa kuat ototnya memaku badan
semakin keras
meremukkan tulang
menghancurkan kekuatan tersisa
melumatkan semua asa tersirat
tanpa ada sedikit bicara
tanpa kompromi atau sekedar hanya mengajak canda
tidak sama sekali..
dia bagaikan sekelibat bayangan
tak nampak bayangannya
sirna tak terasa sirna
begitu saja menghanyutkan asa
(rahman)
masih terasa kuat ototnya memaku badan
semakin keras
meremukkan tulang
menghancurkan kekuatan tersisa
melumatkan semua asa tersirat
tanpa ada sedikit bicara
tanpa kompromi atau sekedar hanya mengajak canda
tidak sama sekali..
dia bagaikan sekelibat bayangan
tak nampak bayangannya
sirna tak terasa sirna
begitu saja menghanyutkan asa
(rahman)
HAMBA DAN PENGHARAPAN
pernahkah terbayang
kita hidup untuk suatu kehidupan
semua itu suatu penantian
yang berusaha kita pastikan
terwujud dalam kehidupan
tingkah laku dan tindakan
tak segan tuk berbuat
apa yang engkau yakini
suatu kebebasan
tanpa penghambaan hamba pada hamba
pernyataan suatu keyakinan
senantiasa mampu tuk dibuktikan
secara sadar
tapaki sebuah peradaban
terangi jalan kegelapan
dengan sebuah cahaya kehidupan
mampu tuk kembalikan
seorang hamba yang penuh dengan pengharapan
sempurna jiwa merebah maya
tak mampu mendustakan haq
seiring berjalan
sekokoh bayangan tak pernah lepas dari badan
kemenangan melahirkan kejayaan
senantiasa dinantikan
jujur dalam pengharapan
tunduk akan sebuah kepatuhan
untuk pertama kali dalam hidup ini
akan dipersembahkan sebuah pengabdian
seorang hamba dahaga pahala
dengan kekuatan perwujudan
Permohonan kepada Tuhannya
Kecintaan yang dinantinya
Keridhaan yang diharapkannya ....
(rahman)
kita hidup untuk suatu kehidupan
semua itu suatu penantian
yang berusaha kita pastikan
terwujud dalam kehidupan
tingkah laku dan tindakan
tak segan tuk berbuat
apa yang engkau yakini
suatu kebebasan
tanpa penghambaan hamba pada hamba
pernyataan suatu keyakinan
senantiasa mampu tuk dibuktikan
secara sadar
tapaki sebuah peradaban
terangi jalan kegelapan
dengan sebuah cahaya kehidupan
mampu tuk kembalikan
seorang hamba yang penuh dengan pengharapan
sempurna jiwa merebah maya
tak mampu mendustakan haq
seiring berjalan
sekokoh bayangan tak pernah lepas dari badan
kemenangan melahirkan kejayaan
senantiasa dinantikan
jujur dalam pengharapan
tunduk akan sebuah kepatuhan
untuk pertama kali dalam hidup ini
akan dipersembahkan sebuah pengabdian
seorang hamba dahaga pahala
dengan kekuatan perwujudan
Permohonan kepada Tuhannya
Kecintaan yang dinantinya
Keridhaan yang diharapkannya ....
(rahman)
SEMUA YANG TELAH BERLALU
kedip mata tertuju mata
mampu melumpuhkan rasa di jiwa
bila angin tak membasuh
hati tersentuh yang kian lusuh
niscaya terlupa
percaya tidak percaya
pernyataan sebuah kejujuran
akan rasa yang dulu ada
hilangkan teladan jiwa
merobek pakaian takwa
tak mungkin seolah tak percaya
terseret lusuh
tak berdaya
tak bisa waktu bersalah
tak bisa kilau mutiara bersalah
tak bisa bisikan bersalah
tapi diri ini jua-lah
sesal diri terus mengendap
bukan bangga, itu salah
satu kesalahan bermuara
dalam pusaran kebesaran
hanya ada untuk sekarang
sebuah pengakuan
hapuskan semua yang telah berlalu
pengganti baru keceriaan
semoga diterima
(rahman)
mampu melumpuhkan rasa di jiwa
bila angin tak membasuh
hati tersentuh yang kian lusuh
niscaya terlupa
percaya tidak percaya
pernyataan sebuah kejujuran
akan rasa yang dulu ada
hilangkan teladan jiwa
merobek pakaian takwa
tak mungkin seolah tak percaya
terseret lusuh
tak berdaya
tak bisa waktu bersalah
tak bisa kilau mutiara bersalah
tak bisa bisikan bersalah
tapi diri ini jua-lah
sesal diri terus mengendap
bukan bangga, itu salah
satu kesalahan bermuara
dalam pusaran kebesaran
hanya ada untuk sekarang
sebuah pengakuan
hapuskan semua yang telah berlalu
pengganti baru keceriaan
semoga diterima
(rahman)
Subscribe to:
Posts (Atom)