Thursday, September 16, 2004

Saat itu

Saat bumi diguncangkan
Utara menjadi selatan
Barat menjadi timur
Dan samuderapun tumpah
Gununggunung berterbangan
Laksana kapas putih tak berdaya

Dan manusiapun bertanya
Dan bumipun menjawab
Ini hanyalah sebuah kepastian
Komando Tuhan Penguasa Alam
Merekapun diam ...

Menggenggam benihbenih yang telah ditanam
Berharap cemas karena akan ditunaikan
Sebesar biji Dzarrahpun akan tetap diperhitungkan

September04

Coba, Hitunglah

Gunakan semua kemampuanmu
Atau mungkin alat canggihmu
Coba kau buatkan rumusnya
Kau hitung semua nikmatNya

Dapat berapa ?
Apakah masih cukup "display"nya?
Untuk panjang "digit"nya
Atau kau masih penasaran dengannya

Mungkin kau coba untuk menuliskan
Robohkan semua tangkai bumi
Kau bendung tinta samudera
Coba Saja ...

Bagaimana ?
Apakah hilang penasaranmu
Sudah sembuhkah otak kiri kananmu ?
Jika sudah, Merenunglah ...

september04



Tuesday, September 14, 2004

Partisi Hati 2

Oh ya,
Akupun nanti akan menginstall "antivirus" yang paling hebat
Agar tidak sembarang data yang masuk dalam hatiku
Dan tidak menyebabkan rusak hatiku
Jika ada data "aneh" yang masuk,
aku akan set agar langsung didelete saja
Biar tidak menyebar dalam hatiku
menghancurkan dan menghilangkan data yang lainnya.

Scanning virus ...
:No virus found

Alhamdulillah.
Dan ini akan aku lakukan secara rutin
Aku save dalam Shedule Task
Mudah2an Aku tetap Istiqomah
Amin.

Partisi Hati

Akan aku buat partisi dalam hatiku
Aku set untuk keluargaku, untuk sahabatku,
Untuk hartaku, untuk pendamping hidupku
Dan Untuk Rabbku

Namun terlebih dahulu akan aku set
Sebagian besar dari hatiku
Untuk Rabbku, sedangkan yang lain
Akan aku set dalam sisa spacenya

Drive pertama akan aku Rename "Akhirat"
Sedangkan yang kedua akan aku Rename "Dunia"
Dan nama mesinnya akan aku Rename menjadi "Dunia Akhirat"
Wahh..Sempurnalah semuanya.

Aku berharap nanti
Tidak akan pernah ada data yang tertukar
Antara "Dunia" dan "Akhirat"
Kesalahan save ataupun salah memberikan nama

Amin.

Tanda Tanya

Wahai jiwa yang selalu terbuka menganga
Hari ini sang hati tak seperti biasanya
Dia tertutup dan tak mau membuka diri
Tidak sepertimu jiwa

Padahal kemarin aku masih bisa bermain dengannya
bercanda, tertawa, begitu gembiranya
Aku sudah tanyakan pada jendela depan rumah kita
Dan aku titipkan salam padanya melalui burung camar
dipohon depan rumah kita

Namun aku tidak sedikitpun mendapat jawaban darinya
Kenapa jiwa ?
Bisakah kau coba untuk tanyakan padanya
Aku ingin sekali bercanda dan bermain lagi dengannya ..

Apa mungkin aku dengan tak sengaja
Berbuat suatu salah kepadanya, sesuatu yang menyakitinya
Tapi aku merasa, tak ada yang salah pada sikapku kemarin
padahal aku seperti biasanya
Atau mungkin dia sekarang lebih perasa

Kenapa Jiwa ?
Cobalah kau tanyakan padanya,
Mungkin dia akan lebih terbuka padamu
Karena aku juga sudah mencoba
Untuk langsung bertanya padanya
Tetapi sama, tidak ada jawaban

Nanti kau coba sampaikan padanya
Jika memang aku telah meyakitinya
Berikan maafku padanya jiwa
agar dia mau terbuka dan menerimanya
Setelah itu, aku akan menunggunya disini

Wahai Jiwa, Please yah..
Bantu aku untuk bisa kembali bersama dengannya
Aku tidak ingin terpisah darinya
Aku ingin selalu bersamanya
meniti hari hingga habis